Apa Sih OCD itu ??
Apakah kamu pernah mendengar kata OCD? Apa yang terlintas dibenakmu?
Mendengar kata OCD mungkin membuatmu berpikir tentang seseorang yang selalu mencuci tangan atau mungkin seseorang yang melakukan kegiatan yang berulang-ulang.
Jadi OCD itu apa?
Gangguan Obsesif Kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder) atau yang lebih sering didendar dengan OCD adalah gangguan cemas dimana didalam pikiran seseorang dipenuhi dengan gagasan yang tidak terkontrol dan menetap, penderita dipaksa untuk melakukan tindakan yang berulang sehingga dapat menimbulkan stres dan funsinya dalam kehidupan sehari-hari menjadi terganggu.
Gejala OCD
Penderita OCD biasanya tidak menyadari bahwa tindakannya itu dilakukan secara berlebihan dan pada umumnya penderita merasakan 2 gejala, namun ada juga penderita yang hanya mengalami salah satu gejala saja. Adapun gejala OCD terbagi dalam 2 aspek, yaitu :
1. OCD Obsesif
Terjadi karena adanya dorongan pikiran yang sebenarnya tidak diinginkan. Dorongan pikiran ini dapat menyebabkan rasa cemas pada penderita jika tidak dilakukan.
Contoh tindakan :
• Memiliki rasa takut yang berlebih terhadap virus, kuman atau kotoran.
• Kesulitan dalam menghadapi sesuatu yang tidak pasti.
• Ada keinginan untuk mengatur benda tertentu secara tepat dan simetris.
2. OCD Kompulsif
Berhubungan denga perilaku yang dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk mengurangi rasa cemas karena pikiran obsesif.
Contoh tindakan :
• Mencuci tangan secara berulang.
• Secara berulang memeriksa pintu yang telah dikunci.
• Menghitung sesuatu untuk memastikannya berada pada pola tertentu.
Lalu, bagaimana menanganinya ?
OCD merupakan gangguan mental yang tidak dapat disembuhkan secara total, namun penanganannya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan. Biasanya obat-obatan yang diresepkan untuk penderita OCD adalah antidepresan, antipsikotik, dan sejenisnya. Selain itu, beberapa terapi jug dapat menjadi cara untuk menangani penderita OCD. Salah satu psikoterapi yang dapat dilakukan adalah CBT atau terapi perilaku kognitif. Psikiater akan membantu pasien untuk mengenali pikiran, perasaan, serta kondisi yang dialaminya agar penderit dapat berperilaku positif dalam menangani masalah yang dihadapi. (FSG)